Minggu, 03 Agustus 2008

Tugas 4

Pemikiran Aristoteles tentang etika negara
Etika
Aristoteles mempunyai perhatian yang khusus terhadapa masalah etika. karena etika bukan diperuntukan sebagai cita-cita, akan tetapi dipakai sebagai hukum kesusilaan. menurut pendapatnya, tujuan tertinggi hidup manusia adalah kebahagiaan. kebahagiaan adalah suatu keadaan dimana segala sesuatu yang termasuk dalam keadaan bahagia telah berada dalam diri manusia. jadi, bukan sebagai kebahgiaan subjekrif. kebahagiaan harus sebagai suatu aktivitas yang nyata, dan dengan perbuatannya itu dirinya semakin disempurnakan .kebahagiaan manusia yang tertinggi adalah berfikir maurni

Negara
Menurut Aristoteles, negara akan damai apabila rakyanya juga damai. negara yang paling baik adalah negara dengan sistem demokrasi. Artinya sistemdemokrasi yang berdasarkan Undang-Undang Dasar.

Pendapat para Filusuf tentang Skolastik
1. Peter Abaelardus
Berbeda denag Anselmus yang mengatakan bahwa berfikir harus sejalan dengan iman, Abaelardus memberikan alasan bahwa befikir itu berada diluar iman(di luar iman). karena itu berfikir merupakan sesuatau yang berdiri sendiri. hal ini sesuai dengan metode dialektika yang tanpa ragu-ragu dalam teologi, yaitu bahwa teologi harus memberikan tempat bagi semua bukti-bukti. dengan demikian, dalam teologi itu iman hampir kehilangan tempat. ia mencontohkan, seperti ajaran Trinitis juga berdasarkan pada bukti-bukti, termasuk bukiti dalam wahyu tuhan.

2. Thomas Aquinas
Menurut pendapatnya, semua kebenaran asalnya dari Tuhan. kebenaran diungkapkan dengan jalan yang berbeda-beda, sedangkan iman berjalan di luar jangkauan pemikiran. ia menghimbau agar orang-orang untuk mengetahui hukum alamiah (pengetahuan) yang terungkap dalam kepercayaan. tidak ada kontradiksi antara pemikiran dan iman.

3. William Ockham
Menurut pendapatnya, pikiran manusia hanya dapat mengetahui barabg-barang atau kejadian-kejadian individual. konsep-konsep atau kesimpulan-kesimpulan umum tentang alam hanya merupak abstraksi buatan tanpa kenyataan. pemikiran yang demikian ini, hanya dapat dilalui lewat intuisi, bukan lewat logika. di samping itu ia membabantah anggapan Skolastik bahwa logika dapat memubuktukan doktrin teologis.

4. Nicolas Cusasus
menurut pendapatnya terdapat tiga cara untuk mengenal yaitu lewat indra, akal, dan intusis. dengan indra kita akan mendapatkan pengetahuan tentang benda-benda berjasad, yang sifatnya tidak esmpurna. dengan akal, kita akan mendapatkan bentuk-bentuk pengertian yang abstrak berdasar pada sajian atau tangkapan indra. dengan intusisi kita akan mendapatkan mendapatkan pengetahuan yang lebih tinggi.


tokoh filsafat di zaman Renaissance
1. Leonardo da vinci





<

Rabu, 23 Juli 2008

5 Filsuf terkemuka Yunani beserta buah pikirannya

1. Thales
Menurut pendapatnya, semua yang berasal dari air sebagai materi dasar kosmis. Ia juga mengembangkan astronomi dan matematika dengan mengemukakan pendapat bahwa bulan bersinar karena memantulkan cahaya matahari, menghitung terjadinya gerhana matahari, dan bahwa kedua sudut alas dari suatu segi tiga sama kaki sama besarnya. jadi menurut Thales asas pertama dari alam semesta adalah air. Katanya semua berasal dari air, dan semuanya akan kembali menjadia air. Bahwa bumu terletak di atas air, dan bumi merupakan bahan yang muncul dari air dan terapung di atasnya.

2. Anaximandros
pemikirannya tentang asas pertama alam semesta adalah ia tidak menunjuk pada salah satu unsur yang dapat diamati oleh indra, tetapi ia menunjuk dan memilih pada sesuatu yang tidak dapat diamati oleh indra, yaitu to apeiron , sebagai sesuatu yang tidak terbatas, abad sifatnya, tidak berubah-ubah, ada pada segala-galanya dan sesuatu yang paling dalam. pendapatnya yang lain, bumi seperti silinder, lebarnya tiga kali lebih besar dari tingginya. Bumi tidak terletak atau bersandar pada sesuatupun. Mengapa bumi tidak jatuh? karena bumi berada pada pusat jagat raya. pemikiran ini harus kita pandang sebagai titik ajaran yang mengherankan bagi orang-orang modern.

3. Phytagoras
pemikirannya , substansi dari semua benda adalah bilangan, dan segala gejala alam merupakan pengungkapan indrawi dari perbandingan-perbandingan matemtis. Bilangan merupak inti sari dan dasar pokok dari sifat-sifat benda ( number rules the universe = bilangan memerintah jagad raya).

4. Socrates
Socrates mengarahkan perhatiannya kepada manusia sebagai objek pemikiran filsafat. Socrates dengan pemikiran filsafatnya untuk menyelidiki manusia secara keseluruhannya, yaitu dengan menghargai nilai-nilai jasmani dan rohaniah yang keduanya tidak dapat dipisahkan karena dengan keterkaitan kedua hal tersebut banyak nilai yang dihasilkan.

5. Plato
sebagai titik tolak pemikiran filsafatnya, ia mencoba menyelesaikan permasalah lama: mana yang benar yang berubah-ubah (Heraclitus) atau yang tetap (Parmenides). Mana yang benar antara pengetahuan yang lewat indra dengan pengetahuan yang lewat akal. pengetahuan yang lewat indra disebutnya pengetahuan indra atau pengetahuan pengalaman . sementara itu pengetahuan yang diperoleh lewat akal disebut pengetahuan akal. Sebagai contoh, terdapat banyak segitiga yang bentuknya berlainan menurut pengetahuan indra atau pengetahuan pengalaman, tetapi dalam ide atau pikiran bentuk segitiga tersebut hanya satu dan tetap, dan ini menurut pengetahuan akal.




Rabu, 16 Juli 2008

manfaat belajar Filsafat

Sebenarnya saya kurang menyukai filsafat, karena filsafat membuat saya bingung. begitu banyak pendapat yang berbeda dari filosof tentang apa itu filsafat, apa bahan untuk membuat alam semesta dan lain sebagainya. Setahu saya manfaat filsafat bagi akademisi adalah untuk kita dapat berfikir serius, untuk kita selalu dapat memecahkn masalah dan menemukan solusinya. hanya itu yang dapat saya berikan manfaat dari belajar filsafat.

arti dari philo, Shopia dan shopos

Harun Hadiwijono berpendapat bahwa filsafat diambil dari bahasa Yunani, filosofia. Struktur katanya berasal dari kata filosofien yang berarti mencintai kebijaksanaan. Dalam arti itu, menurut Hadiwijono filsafat mengandung arti sejumlah gagasan yang penuh kebijaksanaan. Artinya, seseorang dapat disebut berfilsafat ketika ia aktif memperoleh kebijaksanaan. Kata filsafat dalam pengertian ini lebih memperoleh kebijaksanaan. Kata filsafat dalam pengertian ini lebih berarti sebagai “Himbauan kepada kebijaksanaan”.10
Harun Nasution beranggapan bahwa kata filsafat bukan berasal dari struktur kata Philos dan shopia, philos dan shophos atau filosofen. Tetapi kata filsafat berasal dari bahasa Yunani yang struktur katanya berasal dari kata philien dalam arti cinta dan shofos dalam arti wisdom. Orang Arab menurut Harun memindahkan kata Philosophia ke dalam bahasa mereka dengan menyesuaikan tabi’at susunan kata-kata bahasa Arab, yaitu filsafat dengan pola (wajan) fa’lala, fa’lalah, dan fi’la. Berdasarkan wajan itu, maka penyebutan kata filsafat dalam bentuk kata benda seharusnya disebut falsafat atau Filsaf.11
Harun lebih lanjut menyatakan bahwa kata filsafat yang banyak dipakai oleh masyarakat Indonesia, sebenarnya bukan murni berasal dari bahasa Arab sama seperti tidak murninya kata filsafat terambil dari bahasa Barat, philosophy. Harun justru membuat kompromi bahwa filsafat terambil dari dua bahasa, yaitu Fil diambil dari bahasa Inggris dan Safah dari bahasa Arab. Sehingga kata filsafat, adalah gabungan antara bahasa Inggris dan Arab. Berfilsafat artinya berpikir menurut tata tertib (logika) dengan bebas (tidak terikat pada tradisi, dogma serta agama) dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalannya. Atas dasar itu, maka menurut Harun, secara etimologi filsafat dapat didefinisikan sebagai:
1.Pengetahuan tentang hikmah
2.Pengetahuan tentang prinsip atau dasar
3.mencari kebenaran
4.Membahas dasar dari apa yang dibahas

Ali Mudhafir berpendapat bahwa kata filsafat dalam bahasa Indonesia memiliki padanan kata Falsafah (Arab), Phyloshophy (Inggris), Philosophie (Jerman, Belanda dan Perancis). Semua kata itu, berasal dari bahasa Yunani Philosphia. Kata philosophia sendiri terdiri dari dua suku kata, yaitu Philien, Philos dan shopia. Philien berarti mencintai, philos berarti teman dan sophos berarti bijaksana, shopia berarti kebijaksanaan. Dengan demikian, menurut Ali Mudhafir ada dua arti secara etimologi dari kata filsafat yang sedikit berbeda. Pertama, apabila istilah filsafat mengacu pada asal kata philien dan shopos, maka ia berarti mencintai hal-hal yang bersifat bijaksana (ia menjadi sifat). Kedua, apabila filsafat mengacu pada asal kata philos dan shopia, maka ia berarti teman kebijaksanaan (filsafat menjadi kata benda)12

Selasa, 15 Juli 2008

Teori Maslow

Abraham Maslow menyebutkan bahwa kebutuhan tiap manusia tumbuh secara progresiv yaitu ketika kebutuhan tingkat terendah terpuaskan maka individu bersangkutan mencari kebutuhan berikutnya yang lebih tinggi lagi sampai yang tertinggi. Pokoknya setiap orang dipandang tidak pernah puas hanya dengan satu atau beberapa kebutuhan saja. Hirarki kebutuhan individu mulai dari terendah yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman, sosial, harga diri, sampai yang tertinggi yaitu aktualisasi diri. Artinya, menurut Maslow, setiap individu baru akan melakukan pekerjaan terbaiknya jika semua kebutuhannya terpenuhi. Sebaliknya seseorang tidak akan berespon positif untuk mengerjakan yang terbaik ketika dirinya merasa terancam atau tidak dihargai walaupun kebutuhan fisiknya sudah terpenuhi.

Senin, 14 Juli 2008

teori Freud tentang Id,Superego, Ego

Freud membagi jiwa manusia kedalam tiga sistem yaitu Id, Superego dan Ego. Id, menurut Freud, berada dalam ketidaksadaran manusia, Id merupakan teFreud membagi jiwa manusia kedalam tiga sistem, yaitu Id, Superegompat bagi dorongan-dorongan primitif, yaitu dorongan yang belum dibentuk atau dipengaruhi oleh kebudayaan. dorongan ini ada dua yaitu dorongan untuk hidup dan mempertahankan kehidupan dan dorongan untuk mati. bentuk dorongan hidup adalh dorongan seksual atau libido.
Bentuk dorongan amti adalah agresi, yaitu dorongan yang menyebabkan orang ingin menyerang orang lain, berkelahi, berperang atau marah. prinsip yang dianut Id adalah prinsip kesenangan, yang bertujuan memuaskan semua dorongan primitif, dorongan hawa nafsu seksual, membunuh dan sebagainya.
Sementara Superego, menurut Freud, adalah sistem yang dibentuk kebudayaan. Superego berisi dorongan untuk berbuat kebajikan, dorongan untuk mengikuti norma-norma masyarakat. Superego selalu berusaha menekan dorongan -dorongan Id. akibatnya akan selalu terjadi saling tekan antara dorongan Id dan dorongan Superego. Kedua sistem yang saling tekan itu dijaga keseimbangannyaoleh ego, sehingga tidak ada satupun yang sangat dominan. tidak boleh terjadi dorongan dari Id saja yang dimunculkan ke kesadarannya, sebaliknya juga tidak semua dorongan superego saja yang dipenuhi. Ego, menurut Freud adalah menjalankan prinsip kenyataan, yaitu menyesuaikan dorongan-dorongan Id dan Superego dengan kenyataan dengan dunia luar. ego yang lemah tidaka mampu manjaga keseimbangan antara superego dan Id. kalau Ego terlalu dikuasai oleh dorongan Id saja, maka orang yang semau gue di sekitar anda, tidak mau tahu dengan etika-etika yang berlaku umum dalam masyarakat, maka barang kali hanya ada kemungkinan, orang itu psikopat atau sedang sakau.
Seseorng dimana dorongan Id-Nya dan dorongn Superegonya berada dalam kondisi berimbang, maka orang tersebut memiliki kemampuan berfikir, kemampuan merasa dan berbuat secara normal.

Senin, 26 Mei 2008

perenialism, progresivisme, konstruktivisme

.Perenialisme lebih menekankan pada keabadian, keidealan, kebenaran dan keindahan dari pada warisan budaya dan dampak sosial tertentu. Pengetahuan dianggap lebih penting dan kurang memperhatikan kegiatan sehari-hari. Pendidikan yang menganut faham ini menekankan pada kebenaran absolut , kebenaran universal yang tidak terikat pada tempat dan waktu. Aliran ini lebih berorientasi ke masa lalu.

Aliran Filsafat Perenialisme, merupakan aliran filsafat yang mendasari terhadap pengembangan Model Kurikulum Subjek-Akademis. Sedangkan, filsafat progresivisme memberikan dasar bagi pengembangan Model Kurikulum Pendidikan Pribadi. Sementara, filsafat rekonstruktivisme banyak diterapkan dalam pengembangan Model Kurikulum Interaksional.

Progresivisme adalah suatu gerakan dan perkumpulan yang didirikan pada tahun 1918. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar di masa mendatang. Pendidikan harus terpusat pada anak bukannya memfokuskan pada guru atau bidang muatan. Beberapa tokoh dalam aliran ini : George Axtelle, William O. Stanley, Ernest Bayley, Lawrence B. Thomas dan Frederick C. Neff.

.Progresivisme menekankan pada pentingnya melayani perbedaan individual, berpusat pada peserta didik, variasi pengalaman belajar dan proses. Progresivisme merupakan landasan bagi pengembangan belajar peserta didik aktif.

Konstruktivisme

Konstruktivisme merupakan satu pendekatan yang didapati sesuai dipraktikkan dalam pengajaran dan pembelajaran sains. Dalam pendekatan ini murid dianggap telah mempunyai idea yang tersendiri tentang sesuatu konsep yang belum dipelajari. Idea tersebut mungkin benar atau tidak.

Konstruktivisme melibatkan lima fasa, iaitu:
1. Guru meneroka pengetahuan sedia ada murid pada permulaan sesuatu pelajaran melalui soal jawab atau ujian.
2. Guru menguji idea atau pendirian murid melalui aktiviti yang mencabar idea atau pendiriannya.
3. Guru membimbing murid menstruktur semula idea.
4. Guru memberi peluang kepada murid mengaplikasikan idea baru yang telah diperoleh untuk menguji kesahihannya.
5. Guru membimbing murid membuat refleksi dan perbandingan idea lama dengan idea yang baru diperoleh

  1. Pengertian Konstruktivisime

Konstruktivisime merupakan proses pembelajaran yang menerangkan bagaimana pengetahuan disusun dalam minda manusia. Unsur-unsur konstruktivisme telah lama dipraktikkan dalam kaedah pengajaran dan pembelajaran di peringkat sekolah, maktab dan universiti tetapi tidak begitu ketara dan tidak ditekankan.

Mengikut kefahaman konstruktivisme, ilmu pengetahuan sekolah tidak boeh dipindahkan daripada guru kepada guru dalam bentuk yang serba sempurna. Murid perlu bina sesuatu pengetahuan iut mengikut pengalaman masing-masing. Pembelajaran adalah hasil daripada usaha murid itu sendiri dan guru tidak boleh belajar untuk murid. Blok binaan asas bagi ilmu pengetahuan sekolah ialah satu skema iaiatu aktiviti mental yang digunakan oleh murid sebagai bahan mentah bagi proses renungan dan pengabstrakan. Fikiran murid tidak akan menghadapi realiti yang wujud secara terasing dalam persekitaran. Realiti yang diketahui murid adalah realiti yang dia bina sendiri. Murid sebenarnya telah mempunyai satu set idea dan pengalaman yang membentuk struktur kognitif terhadap persekitaran mereka.

Untuk membantu murid membina konsep atau pengetahuan baru, guru harus mengambil kira struktur kognitif yang sedia ada pada mereka. Apabila maklumat baru telah disesuaikan dan diserap untik dijadikan sebahagian daripada pegangan kuat mereka, barulah kerangka baru tentang sesuatu bentuk ilmu pengetahuan dapat dibina. Proses ini dinamakan konstruktivisme.

Beberapa ahli konstruktivisme yang terkemuka berpendapat bahawa pembelajaran yang bermakna itu bermula dengan pengetahuan atau pengalaman sedia ada murid.

Rutherford dan Ahlgren berpendapat bahawa murid mempunyai idea mereka sendiri tentang hampir semua perkara, di mana ada yang betul dan ada yang salah. Jika kefahaman dan miskonsepsi ini diabaikan atau tidak ditangani dengan baik, kefahaman atau kepercayaan asal mereka itu akan tetap kekal walaupun dalam peperiksaan mereka mungkin memberi jawapan seperti yang dikehendaki oleh guru.

John Dewey menguatkan lagi teori konstruktivisme ini dengan mengatakan bahawa pendidik yang cekap harus melaksanakan pengajaran dan pembelajaran sebagai proses menyusun atau membina pengalaman secara berterusan. Beliau juga menekankan kepentingan penyertaan murid di dalam setiap aktiviti pengajaran dan pembelajaran.

Dari persepektif epistemologi yang disarankan dalam konstruktivisme fungsi guru akan berubah. Perubahan akan berlaku dalam teknik pengajaran dan pembelajaran, penilaian, penyelidikan dan cara melaksanakan kurikulum. Sebagai contoh, perspektif ini akan mengubah kaedah pengajaran dan pembelajaran yang menumpu kepada kejayaan murid meniur dengan tepat apa saja yang disampaikan oleh guru kepada kaedah pengajaran dan pembelajaran yang menumpu kepada kejayaan murid membina skema pengkonsepan berdasarkan kepada pengalaman yang aktif. Ia juga akan mengubah tumpuan penyelidikan daripada pembinaan model daripada kaca mata guru kepada pembelajaran sesuatu konsep daripada kaca mata murid.

Rabu, 23 April 2008

Teori John Dewey

PENDAHULUAN A. Latar Belakang MasalahKondisi kehidupan manusia, kadang tidak selamanya berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Dan mungkin kita tidak tahu alasan mengapa kita berbuat sesuatu. Kalau kita mau bercermin pada pendapat Paulo Freire, maka kita dapat membaca jalan pikiran seseorang. Apakah ia termasuk pada kategori orang yamg berkesadaran magic, naif, atau kritis.Adanya wacana tentang tingkatan kesadaran tersebut, mau tidak mau guru atau dosen sebagai penanggungjawab akan perubahan pada peserta didik harus memformat pola pendidikan untuk membawa kesadaran manusia pada tingkatan yang lebih tinggi. Pendidikan dalam perjalanannya selalu berusaha mencari format untuk dapat mencapai tujuan pendidikan tersebut, yaitu memanusiakan manusia. Banyak tokoh pendidikan berusaha menawarkan format pendidikan menurut pemahaman dia mengenai pendidikan itu sendiri, tujuan, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan pendidikan.John Dewey sebagai salah seorang tokoh pendidikan berkebangsaan Amerika menawarkan tentang pola pendidikan partisipatif. Yang bertujuan untuk lebih memberdayakan peserta didik dalam jalannya proses pendidikan. Pendidikan partisipatif membawa peserta didik untuk mampu berhadapan secara langsung dengan realitas yang ada dilingkungannya. Sehingga, peserta didik dapat mengintegrasikan antara materi yang ia pelajari di kelas dengan realitas yang ada.Konsep pendidikan John Dewey, tidak bisa serta merta diterapkan di bumi Indonesia. Sebab, secara psikologis dan sosiologis negara kita berbeda dengan Amerika. Oleh karena itulah maka saat kita akan menerapkan konsep tersebut maka dasar psikologis dan sosiologis pun perlu kita perhatikan. B. Pokok Bahasan1. Riwayat Hidup John Dewey2. Ajaran John Dewey

3. Analisis terhadap Pragmatisme John Dewey

4. Relevansi pada pendidikan di Indonesia

Selasa, 22 April 2008

ANGKET SEDERHANA

Angket Sederhana
Sebagai SELF ASESSMENT

1. Lima karakter terbaik guru
A. Memotivasi
B. Mempunyai rasa humor yang tinggi
C. Mempunyai wawasan yang luas
D. Tepat waktu
E. Tidak membosankan

2. Lima karakter terburuk guru
A. Membosankan
B. Terlalu serius
C. Terlalu banyak memberi tugas
D. Tidak tepat waktu
E. Mempunyai sikap yang sangat tegas

Sabtu, 12 April 2008

teori maslow

TEORI MASLOW : KOREKSI

3 08 2007

Abraham Maslow menyebutkan bahwa kebutuhan tiap manusia tumbuh secara progresiv yaitu ketika kebutuhan tingkat terendah terpuaskan maka individu bersangkutan mencari kebutuhan berikutnya yang lebih tinggi lagi sampai yang tertinggi. Pokoknya setiap orang dipandang tidak pernah puas hanya dengan satu atau beberapa kebutuhan saja. Hirarki kebutuhan individu mulai dari terendah yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman, sosial, harga diri, sampai yang tertinggi yaitu aktualisasi diri. Artinya, menurut Maslow, setiap individu baru akan melakukan pekerjaan terbaiknya jika semua kebutuhannya terpenuhi. Sebaliknya seseorang tidak akan berespon positif untuk mengerjakan yang terbaik ketika dirinya merasa terancam atau tidak dihargai walaupun kebutuhan fisiknya sudah terpenuhi.

Tetapi pertanyaan mendasar adalah apakah kebutuhan tentang harga diri harus menunggu kebutuhan fisik dan rasa aman lebih dahulu? Padahal setiap individu dari strata apapun harga diri ditempatkan sebagai unsur yang utama. Itulah hakekat dari pengertian manusiawi. Jangan hanya gara-gara kebutuhan fisik yang belum terpenuhi maksimum lalu harga diri terkorbankan. Kalau begitu apakah tidak sepantasnya pada setiap hirarki kebutuhan individu, dasar utamanya terletak pada harga diri itu sendiri?

Maslow sendiri dalam tahun-tahun terakhirnya merevisi teorinya tersebut (Stephen R.Covey dalam bukunya First Things First). Katanya, Maslow mengakui bahwa aktualisasi diri bukanlah kebutuhan tertinggi namun masih ada lagi yang lebih tinggi yaitu self transcendence yaitu hidup itu mempunyai suatu tujuan yang lebih tinggi dari dirinya. Mungkin yang dimaksud Maslow adalah kebutuhan mencapai tujuan hidup beragama. Sekarang lebih dikenal sebagai kebutuhan spiritual. Sudahkah kita seperti itu?

Senin, 07 April 2008

kreativitas remaja

Sebenarnya saya bukan orang yang mempunyai banyak kreativitas. saya selalu kesulitan apabila di suruh membuat apa saja yang dapat menghasilkan karya seni atau apapun yang bermanfaat bagi saya dan orang banyak. saya selalu sulit berfikir untuk membuat sesuatu. Tapi saya pernah membuat sesuatu yang menghasilkan suatu karya seni yang menurut saya lumayan bagus dan itu yang pertama kali embuat saya puas.
Pada waktu saya duduk di sekolah dasar, tepatnya pada waktu saya kelas 5 SD. Saya diberi tugas oleh guru saya untuk membuat suatu karya seni yang berbahan dasar botol akua dan pita. saya di perintahkan untuk membuat apa saja yang bisa dilakukan supaya botol dan pita itu menjadi sebuah kary seni yang indah. Lalu saya berfikir untuk membuat suatu karya seni berupa vas bunga. yang menjadi vasnya adalah botol akua, dan yang menjadi bunganya adalah pitanya.
pertama-tama saya memotong botol menjadi dua. bagian bawahnya saya ginting-gunting menjadi kecil-kecil agar menjdi banyak. kemudian pita juga saya gunting-gunting dengan ukuran yang sama. kemudian pita tersebut sayabentuk menjadi seperti bunga. kemudian potongan yang sudh saya bentuk menjadi bunga tersebut saya tempelkan pada botol satu persatu sampai menjadi sebuah vas bunga.
selain botol dan pita yang saya buat menjadi vas bunga, saya juga pernah membuat gorden dari sedotan. pertama-tama saya memotong sedotan menjadi beberapa bagian dengan ukuran yang sama. Kemudian sedotan tersebut saya bentuk menjadi bentuk bentuk yang bermacam-macam. salah satunya adalah bentuk bunga. setelah sedotan yang saya buat sudah cukup banyak , saya hubung-hubungkan satu persatu dengan sebuah benang panjang. Setelah semuanya selesai saya tempelkan di jendela sekolah saya.
itulah kreativitas yang saya bisa lakukan pada waktu saya sekolah dasar. sebenarnya waktu saya duduk di sekolah menengah pertama saya aktif pada ekstrakulikuler pramuka. di situ saya banyak sekali menemui berbagai kreatuvitas yang bisa dilakukan. Diantaranya pada saat mengukiti lomba pramuka. di siti saya membuat sebuah tandu yang terb uat dari dua buah bambu yang dihubungkan dengan dua buah tali sehingga menjadi sebuah tandu yang dapat menggotong orang yang sakit.

Senin, 24 Maret 2008

Jumat, 27 Agustus 2004

Memahami Perkembangan Kita

Orang bilang, masa remaja itu masa yang paling indah, ekspresif, produktif. Tapi, kita juga dibilang sok tau, seenaknya, dan kurang bisa menghormati orang dewasa. Jadi, kita sebenarnya gimana, sih?

Ada berbagai aspek perkembangan yang kita alami, antara lain berkaitan dengan aspek sosial, emosional, konsep diri, heteroseksual dan kognitif. Yuk kita bahas satu-satu.

<>

Perkembangan sosial

Semula kita memang bertingkah laku sebagai anak-anak, ketika kita dalam tahap usia anak-anak, kemudian menjadi remaja lalu serta-merta orang dewasa memosisikan kita bisa berperilaku dewasa, menyesuaikan diri dengan peran-peran dewasa dan melepaskan diri dari peran-peran sebagai anak-anak. Di sinilah titik pangkal yang menyebabkan kita berada dalam kondisi yang sulit. Maka, timbullah kebutuhan kita, misalnya akan identitas diri, individualitas bahkan kebutuhan akan kemandirian. Nah, ketika kebutuhan tersebut muncul dan orang dewasa tidak memahaminya, lagi-lagi inilah yang sering menjadi sumber permasalahan kita dengan orang dewasa atau lingkungan kita.

Kita mungkin pernah mengalami kebingungan ketika menghadapi benturan nilai teman-teman dengan ortu. Rasanya sudah enggak sabar ingin lepas dari pengaruh ortu, berusaha mandiri, dan punya keputusan sendiri. Misalnya memutuskan untuk tampil cool dengan ikutan merokok bareng teman-teman lain. Padahal, merokok amat sangat dilarang oleh ortu.

Benturan nilai ini akan sering kita hadapi. Pada contoh yang lebih ringan adalah pemberlakuan jam malam. Kita mungkin harus sudah sampai rumah paling telat pukul sepuluh. Jadi, selamat tinggal party-party yang baru mulai pukul sepuluh malam. Sementara itu, banyak teman yang orangtuanya membolehkan mereka ikutan party sampai tamat.

"Perang dunia" menahun bakal terjadi, dan bukan enggak mungkin bakal kronis, jika kita bukan tipe anak yang punya hubungan hangat dengan orangtua. Hubungan itu malah akan membangun semangat saling mau mengerti antara kita dan ortu. Iyalah, ortu mana sih yang rela melepas anaknya pulang malam untuk datang ke acara (yang menurut mereka) enggak juntrung? Sebaliknya, anak mana sih yang enggak ngomel berat dilarang datang ke party paling cool sedunia sama ortunya?

Hubungan yang hangat dalam keluarga membuat kita mau menerangkan perasaan kita. Dan, ortu pun akan rela hati mendengarkan kita, juga mau menjelaskan alasan pelarangan itu dalam bahasa yang nyantai. Seringnya membuat kesepakatan antara kita dengan ortu, akan sangat membantu perkembangan diri kita. Termasuk perkembangan kehidupan sosial kita

Perkembangan emosi

Bentuk atau jenis emosi pada manusia itu ternyata banyak, misalnya; takut, khawatir, cemas, marah, sebal, frustrasi, cemburu, iri hati, ingin tahu, sayang, cinta benci dukacita, bahagia, dan masih banyak lagi. Lalu apa hubungannya dengan kita? Ternyata jenis atau bentuk emosi yang disebut tadi memiliki ciri-ciri perkembangan yang berbeda-beda dalam setiap tahapan perkembangan manusia. Dalam tahap remaja seperti kita sekarang ini ciri-ciri perkembangan emosi kita sebagai berikut:

• Lebih mudah bergejolak dan biasanya diekspresikan dengan meledak-ledak.

• Kondisi emosional yang muncul tadi berlangsung lama, sampai akhirnya kembali dalam keadaan semula.

• Emosi yang muncul sudah bervariasi, bahkan kadang bercampur-baur antara dua emosi yang (sebenarnya) bertentangan. Misalnya, benci dan sayang dalam satu waktu.

• Mulai muncul ketertarikan dengan lawan jenis yang melibatkan emosi (sayang, cemburu, dan sebagainya).

• Mudah tersinggung dan merasa malu, karena umumnya sangat peka terhadap cara orang lain memandang kita. Tapi ini juga sangat tergantung dari perkembangan konsep diri kita.

Lalu bagaimana sebaiknya kita menghadapinya? Agar semuanya terjadi secara wajar, kita perlu upaya pengendalian emosi ataupun juga menghindari beban emosi. Caranya:

• Kita harus belajar menghadapi segala situasi itu dengan sikap yang rasional.

• Kita juga harus menghindari penafsiran yang berlebihan terhadap situasi yang dapat membangkitkan emosional. Kalau mengalami sesuatu yang bikin marah atau sedih, jangan kebawa emosi dulu.

• Memberikan respons terhadap situasi dengan pikiran maupun emosi yang tidak berlebih-lebihan, proporsional sesuai dengan keadaannya, dengan cara yang bisa diterima lingkungan sosial kita.

• Mengemukakan emosi positif kita (senang, bahagia, sayang) dan juga yang negatif (sebal, sedih, marah) secara benar dan proporsional.

Perkembangan konsep diri

Konsep diri ini berkenan dengan perasaan dan pemikiran kita mengenai diri kita sendiri, karena atas penilaian sendiri maupun penilaian dari lingkungan sosial kita. Misalnya kalau kita enggak puas terhadap kondisi fisik, maka konsep diri menjadi buruk. Hal ini membuat kita merasa rendah diri. Begitu pula sebaliknya, konsep diri positif bila kita menilai fisik kita menarik dan sesuai dengan yang diinginkan. Kalau kita dinilai oleh orang lain, misalnya sebagai remaja yang bisa gaul, pandai dan hal-hal yang positif lainnya, maka semangat positif itu dapat meningkatkan konsep diri dan ke-PD-an kita.

Salah satu ciri dari perkembangan konsep diri kita sebagai remaja ialah cenderung negatif antara lain karena berkembangnya fisik yang cukup drastis, kadang juga kurang proporsional (badan memanjang tapi kurus, bulat gemuk, dan sebagainya), merasa selalu diperhatikan orang lain atau menjadi pusat perhatian orang lain, memiliki aspirasi yang tinggi tentang segala hal.

Perkembangan kognitif

Dalam perkembangan ini perilaku yang muncul, misalnya kritis (segala sesuatu harus rasional dan jelas), rasa ingin tahu yang kuat (perkembangan intelektual kita merangsang untuk harus mengetahui segala sesuatu, dalam tahap ini muncul keinginan untuk bereksplorasi) dan egosentris (segala sesuatu masih dilihat dari sudut pandangannya).

Jadi, enggak usah terkaget-kaget dengan komentar orang dewasa terhadap diri kita, ya. Malah kalau perlu, beri mereka penjelasan bahwa beginilah perkembangan remaja. Bisa jadi, kita bakal terlihat lebih dewasa dibanding para orang dewasa itu.

Good luck!

YAHYA MA’SHUM DAN CHATARINA WAHYURINI (sumber: Modul PKBI)

Search :

Berita Lainnya :

·

"Drag Race" Enggak Cuma Adu Kencang

·

Memahami Perkembangan Kita

·

Telepon" Cordless", "Handphone" Paling Murah

·

Senang-senang di Hari Senin

·

CURHAT



Minggu, 16 Maret 2008

perkembangan remaja

Saya adalah seorang mahasiwsi dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan jurusan pendidikan B.Indonesia.nama saya adalah Halimatus Saadiah. saya lulusan dari SMA pada tahun 2007.sebenarnya saya ingin menunda kuliyah saya selama satu tahun. Tetapi, kaka saya mendorong saya untuk melanjutkan kuliyah tanpa di tunda terlebih dahulu.
Masa sekolah dengan masa kuliyah pada saat ini, menurut saya jauh berbeda. Kalau di SMA dulu setelah pulang sekolah, kadang-kadang saya tidak langsung pulang, saya bermain terlebih dahulu bersama teman-teman saya. sedangkan sekarang, setelah pulang kuliyah, saya langsung pulang ke kosan, dan tidak kemana-mana lagi.
Masa remaja yang paling menarik menurut saya adalah pada saat saya SMP. pada masa itu saya lebih banyak melakukan kegiatan luar sekolah (ekstrakulikuler) seperti Pramuka. Pada masa itu saya banyak mengikuti lomba-lomba pramuka dan mempunyai banyak teman. pada saat itu saya seorang siswi yang tidak aktif tetapi juga tidak pendiam, artinya pada waktu itu saya manjadi siswa yang biasa-biasa saja. Pada saat saya kelas ! SMP prestasi saya lumayan baik,saya pernah mendapat juara kelas dan itu bertahan sampai kelas 2 SMP. Tetapi pada saat naik kelas 3 SMP, prestasi saya menurun, saya hanya dapat 20 besar. saya tidak tahu apa yang terjadi dengan saya pada saat itu. saya fikir saya terlalu sering mengikuti kegiatan luar sekolah tersebut. Setelah lulus SMP, saya melanjutkan ke sebuah SMA negeri di daerah saya. Saat SMA saya sempat mengikuti kegiatan luar sekolah yaitu paskibra. Tapi saya hanya mengikuti latihan selam 2 minggu saja. setelah itu saya tidak mengikutinya lagi. sya lebih banyak bergaul dengan teman sekelas saya saja. Dan pergaulannya juga masih dalam batas wajar. teman-teman saya membantu saya dalam berbagai hal. mulai dari masalah pelajaran sampai masalah keluarga.