Minggu, 03 Agustus 2008

Tugas 4

Pemikiran Aristoteles tentang etika negara
Etika
Aristoteles mempunyai perhatian yang khusus terhadapa masalah etika. karena etika bukan diperuntukan sebagai cita-cita, akan tetapi dipakai sebagai hukum kesusilaan. menurut pendapatnya, tujuan tertinggi hidup manusia adalah kebahagiaan. kebahagiaan adalah suatu keadaan dimana segala sesuatu yang termasuk dalam keadaan bahagia telah berada dalam diri manusia. jadi, bukan sebagai kebahgiaan subjekrif. kebahagiaan harus sebagai suatu aktivitas yang nyata, dan dengan perbuatannya itu dirinya semakin disempurnakan .kebahagiaan manusia yang tertinggi adalah berfikir maurni

Negara
Menurut Aristoteles, negara akan damai apabila rakyanya juga damai. negara yang paling baik adalah negara dengan sistem demokrasi. Artinya sistemdemokrasi yang berdasarkan Undang-Undang Dasar.

Pendapat para Filusuf tentang Skolastik
1. Peter Abaelardus
Berbeda denag Anselmus yang mengatakan bahwa berfikir harus sejalan dengan iman, Abaelardus memberikan alasan bahwa befikir itu berada diluar iman(di luar iman). karena itu berfikir merupakan sesuatau yang berdiri sendiri. hal ini sesuai dengan metode dialektika yang tanpa ragu-ragu dalam teologi, yaitu bahwa teologi harus memberikan tempat bagi semua bukti-bukti. dengan demikian, dalam teologi itu iman hampir kehilangan tempat. ia mencontohkan, seperti ajaran Trinitis juga berdasarkan pada bukti-bukti, termasuk bukiti dalam wahyu tuhan.

2. Thomas Aquinas
Menurut pendapatnya, semua kebenaran asalnya dari Tuhan. kebenaran diungkapkan dengan jalan yang berbeda-beda, sedangkan iman berjalan di luar jangkauan pemikiran. ia menghimbau agar orang-orang untuk mengetahui hukum alamiah (pengetahuan) yang terungkap dalam kepercayaan. tidak ada kontradiksi antara pemikiran dan iman.

3. William Ockham
Menurut pendapatnya, pikiran manusia hanya dapat mengetahui barabg-barang atau kejadian-kejadian individual. konsep-konsep atau kesimpulan-kesimpulan umum tentang alam hanya merupak abstraksi buatan tanpa kenyataan. pemikiran yang demikian ini, hanya dapat dilalui lewat intuisi, bukan lewat logika. di samping itu ia membabantah anggapan Skolastik bahwa logika dapat memubuktukan doktrin teologis.

4. Nicolas Cusasus
menurut pendapatnya terdapat tiga cara untuk mengenal yaitu lewat indra, akal, dan intusis. dengan indra kita akan mendapatkan pengetahuan tentang benda-benda berjasad, yang sifatnya tidak esmpurna. dengan akal, kita akan mendapatkan bentuk-bentuk pengertian yang abstrak berdasar pada sajian atau tangkapan indra. dengan intusisi kita akan mendapatkan mendapatkan pengetahuan yang lebih tinggi.


tokoh filsafat di zaman Renaissance
1. Leonardo da vinci





<